Diagonal Select - Hello Kitty 2

Rabu, 16 Maret 2016

ACCESS POINT

ACCESS POINT

              1.    Teori Dasar
Infrastruktur wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja. Akan tetapi , terhubung juga dengan jaringan wired. Agar jaringan wirelesss dapat berhubungan dengan jaringan wired , maka disini digunakan akses point.
Access Point adalah adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyambungkan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth dan sejenisnya. Wireless Access Point digunakan untuk membuat jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) ataupun untuk memperbesar cakupan jaringan wifi yang sudah ada (menggunakan mode bridge).

Access Point berfungsi sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. beberapa perbedaan antara Wireless Access Point dan Wireless Router.
1.      Pada dasarnya Wireless Router berfungsi sama seperti wireless access point, sebagai penghubung wireless klien, hanya saja wireless router dilengkapi kemampuan untuk melakukan routing. Sedangkan untuk Wireless access point tidak memiliki kemampuan tersebut.
2.      Fungsi Network Address Translation dapat ditemukan pada wireless router, sedangkan pada wireless access point tidak ditemukan.
3.      Modem Dialler Dengan adanya Wireless router, modem bisa langsung disambung ke wi-fi router dan secara otomatis di-dial sehingga wireless klien dapat langsung terkoneksi dengan internet. Sebelum adanya wireless router koneksi internet via modem hanya dapat dilakukan langsung dari komputer atau perangkat jaringan tertentu.

II.           Analisa
Pada pratikum kali ini kita akan membahas mengenai access point untuk mengkonfigurasi jaringan pada komputer. Ada 2 metode dalam wireless LAN yaitu :
1.     Add Hoc
Pada Add hoc ini mirip dengan jaringan peer to peer yang mengkonfigurasi jaringan menggunkan kabel cross.
2.     Infrasuktur
Dimana pada infrastruktur menggunakan access point yang mana terdapat IP default yaitu 192.168.1.245. dan pada access pont ini kita dapat mengganti atau mengubah alamat IP address. Pada access point terdapat tombol reset yang akan mereset access point tersebut.


Alat dan bahan dalam praktikum kali ini antara lain :
1.     Komputer
2.     Access point
3.     Kabel straigh         
Langkah – langkah dalam menggunkan access point antara lain :
         1.     Sambungkan antara komputer dengan access point dengan menggunakan kabel straigh.
         2.     lakukan reset pada access point dengan menekan tobol kecil yang berada pada bagian belakang access point.
        3.     Set IP address pada komputer
Contohnya 192.168.1.10
       4.     Buka browser pada komputer
       5.     Kettikkan alamat IP adress default pada browser yaitu menggunakan kelas c 192.168.1.245
       6.     Akan muncul jendela yang meminta user name dan password seperti pada jendela yang dibawah ini :
 
        7.     Dan akan tampil jendela yang mana pada jendela browser ini kita dapat menukar username dan password, wireless network dan lainya. Seperti yang jendela yang muncul pada browser kita.

        8.     kita juga dapat mengganti fungsi pada access point seperti  Pada jendela dibawah ini.







          9.     Kita juga dapat mengaanti kecepatan dari  LAN pada jendela ini


III.         Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kita menggunkan access point untuk menghubungkan atau membuat jaringan komputer. Access Point adalah adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyambungkan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth dan sejenisnya. Wireless Access Point digunakan untuk membuat jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) ataupun untuk memperbesar cakupan jaringan wifi yang sudah ada (menggunakan mode bridge).
Pada praktikum kali ini kita menggunakan kabel straigh untuk menghubungkan komputer dengan access point. Sebelum kita menggunkan access point hal pertama yang harus diperhatikan adalah untuk tidak lupa mereset access point dan mengatur IP Address pada komputer kita. IP default pada access point adalah 192.168.1.245

IV.          Referensi

Yani,Ahmad. 2007. Panduan membangun jaringan komputer. Bandung:Kawanan Pustakai. Hal 53.

Menggunakan Cisco Catalyst Dalam Jaringan

Menggunakan Cisco Catalyst
Dalam Jaringan

I.             Teori Dasar
Switch adalah media/ suatu alat yang digunakan menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan. Bila akan menghubungkan dua buah PC kita hanya akan memerlukan kabel UTP dengan criping dan metode Cross Cable. Namun, bila banyak PC , kita akan membutuhkan switch untuk menghubungkan PC-PC tersebut. Switch mempuyai kemampuan untuk menentukan tujaun MAC address dari packet. Dari pada melewatkan packet ke semua port, switch akan meneruskan ke port yang dialamatkan sehingga switch secara drastis dapat dapat mengurangi traffic network.switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-port yang digunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Kenapa beoperasi pada MAC  address bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat dari pada sebuah router.
Pada umumnya switch  dibuat untuk network ethernet. Akan tetapi beberapa seri Catalyst juga menyertakan interface untuk token ring,FDDI dan sebagainya.Cisco Catalyst 1900 switch banyak digunakan untuk small workgroups. Switch jenis ini cocok digunakan pada network berkecepatan 10-Mbps. Tentu saja tersedia port cadangan yang mendukung kecepatan 100-Mbps. Cisco menyertakan “Command Line Intercface” (CLI) pada seri 1900. CLI ini dapat digunakan untuk keperluan konfigurasi switch tersebut.namun CLI harus dikendalikan dengan bantuan komputer.
II.           Analisa
Pada pratikum kali ini, kita akan menggunakan cisco catalyst untuk menghubungkan jaringan dengan menggunakan switch dan kabel LAN yang bertipe straight dan cross. Kabel straight akan digunakan untuk menghubungkan antara PC dengan switch yang ada dekat dengan komputer kita. Sedangkan kabel cross digunakan untuk menghubungkan antara switch dengan switch cisco catalyst. Dan untuk menghubungkan semua switch dengan switch cixco catalyst.  Alamat IP Address yang akan digunakan dalam menghubungkan jaringan adalah 192.168.1.65-192.168.1.94. Dimana alamat IP Address yang digunakan untuk cisco catalyst adalah 192.168.1.65
Langkah - langkah membuat jaringan komputer dengan switch cisco antara lain :
1.     Set alamat IP Addres terlebih dahulu pada cisco catalyst
Contohnya pada pratikum kali ini kita menggunakan kelas C 192.168.1.65 dengan subnet mask 255.255.255.224
2.     Kemudian set alamat IP Addres pada komputer masing-masing.
Contohnya pada komputer yang saya gunakan alamat IP Address  192.168.1.77 seperti gambar dibawah.


Pada praktikum kali ini kita akan menghubungkan semua komputer menggunakan kabel jaringan dan switch dan juga switch cisco. Pada praktikum klai ini akan terbentuk topologi yang menghubungkan semua komputer yang mana setiap komputer memiliki satu kelompok yang memiliki satu switch untuk bisa dihubungkan dengan switch utama yaitu switch cisco.
Adapun kelompok dan alamat ip address pada tiap kelompok adalah :
·         Kelompok 1 alamat IP address 192.168.1.66 sampai 192.168.1.70
·         Kelompok 2  alamat IP address 192.168.1.71 sampai 192.168.1.75
·         Kelompok 3  alamat IP address 192.168.1.76 sampai 192.168.1.82
·         Kelompok 4  alamat IP address 192.168.1.83 sampai 192.168.1.86
·         Kelompok 5  alamat IP address 192.168.1.89 sampai 192.168.1.94

3.     Pastikan kabel straight telah terhubung dengan switch dan komputer
4.     Hubungkan antara switch dengan switch cisco catalyst denga kabel cross.
5.     Lakukan pengujian agar kita bisa mengetahui kabel jaringan terpasang dengan baik dan dapat berkomunikasi antar komputer yang saling terhubung. Pengujian menggunkan perintah PING -> alamat Ipaddress yang akan kita coba seperti gambar dibawah
a.     Kelompok 1

b.     Kelompok 2

c.     Kelompok 3

d.     Kelompok 4


e.     Kelompok 5



Berikut ini adalah bentuk dari topologi  yang digunakan.


Pada browser kita juga dapat melihat kepada siapa saja kita terhubung denga cara mengetikkan alamat IP Addres yang ditentukan pada browser maka akan tampil jendela seperti berikut seteleh melakukan beberapa proses seperti memasukkan “username” dan “password”. Dan langkah selanjutnya dengan menklik “OK”.




 
III.          Kesimpulan

Pada praktikum kali ini kita membuat jaringan komputer yang menghubungkan switch cisco dengan beberapa switch dan komputer. Hal yang perlu kita perhatikan adalah kabel yang digunakan adalah kabel straight dan cross, kabel straight digunkan untuk menghubungkan antara switch dengan komputer, sedangkan kabel cross digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch cisco.  Switch cisco memiliki IP address kelas C 192.168.1.65 dengan subnet mask 255.255.255.224 dan alamat IP yang beerbeda pada tiap-tiap komputer yang terhubung, pada praktikum kali ini saya menggunkan alamat IP 192.168.1.77.

IV.           Referensi
Jati Waloeya, Yohan. 2012. Computer Networking. Yogyakarta:PT Andi. Hal 27
Komputer, Wahana. 2010. Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer & Internet. Ciganjur:MediaKita. Hal 6,16
Sofana,Iwan.2009.CISCO CCNa & JaRINGaN KOMPUTER.Bandung:InformatikaBandung.hal 368-377 & hal:385-396



Switch Asisco Catalyst 2950


Switch Asisco Catalyst 2950

I.            Teori Dasar
Switch pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai pembagi sinyal dan penguat sinyal pada jaringan komputer, stich dapat mengenali alamat data yang harus ditranmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan secara lebih baik dibandingkan dengan HUB.
Switch merupakan titik percabangan dari proses transfer data sehingga jika switch mengalami masalah maka seluruh koneksi jaringan pada proses tranfer data akan terganggu. Switch biasanya terdiri dari banyak port yang akan menghubungkan ke jaringan komputer.
Switch itu sendiri ada yang Manageable dan UnManageable. Berkaitan dengan istilah smart tadi, maka switch jenis manageable jauh lebih smart ketimbang yang unmanageable. Artinya  adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal. Karena switch manageable memiliki sistem operasi sendiri, layaknya PC kita di rumah.
Beberapa kemampuan switch yang manageable yang dapat kita rasakan adalah, penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN, sehingga akses dapat lebih cepat. Pengaturan akses user dengan accesslist, membuat keamanan network lebih terjamin. Pengaturan port yang ada, serta mudah dalam monitoring trafic dan maintenance network, karena dapat di akses tanpa harus berada di dekat switch
Para produsen terkemuka peralatan network komputer, banyak yang sudah mengeluarkan switch yang manageable seperti D-Link, Cisco, 3Com, Compex dan lain-lain. Namun yang memiliki sertifikasi untuk peralatannya dan menjadi standar dunia, adalah produk Cisco. Cisco Certified Network Profesional (CCNP), Cisco Certified Network Administrator (CCNA) dan lain-lain.

II.          Analisa
Pada praktikum kali ini kita menggunkan switch asisco catalyst 2950 pada praktikum kali ini kita akan membahas cara dan pengoperasian swicth asisco pada komputer. Praktikum kali ini kita menggunkan kabel straigh yang terhubung dengan komputer dan switch.
Cara pengoperasian switch antara lain :
1.    Tekan tombol Mode pada Switch sampai 4 lampu led berganti berkedip-kedip, kemudian lepaskan.

2.    Tunggu proses reset switch selesai , setelah lampu syst dan STAT menyala pada switch maka switch telah terreset.


       3.    Pasang kabel staright pada switch dan PC,tunggu sampai led pada switch menaya dari orange menjadi hijau


      4.    tekan kembali tombol mode sampai ke 4 lampu led menyala.
      5.    Set Ip address pada komputer Obtain an IP address automatically. Seperti gambar yang dibawah.

     6.    buka command promt untuk mencek ip computer yg diberikan switch secara otomatis



      7.    uji koneksi alamat Ip address ke switch dengan melakukan penggilan ip pada command promt

      8.    masukke web browser ketikkan alamat ip switch default(10.0.0.1)

      9.    isi semua data pada jendela yang muncul sampai semua tidak ada yang tidak terisi.


      10. akan muncul warning yang mengatakan IP address yang sebelumnya akan diganti dan IP address yang sekarang adalah 192.168.100.5. dan klik OK.

      11. setelah pesan warning diklik OK maka akan muncul jendela seperti dibawah ini. Gambar dibawah menjelaskan bahwa switch dengan komputer sebelumnya bersatu setelah IP address di ganti otomatis oleh switch dan komputer maka komputer dengan switch tidak bersatu lagi. Seperti gambar dibawah.

      12. set ip compter dengan IP address tang berbeda.

      13. setelah mengset IP address pada komputer maka buka kembali browser yang error tadi dan klik rolead. Jendela tersebut. Maka akan muncul jendela yang mintak username dan password. Dan klik OK

      14. maka akan muncul jendela yang memberitahu posisi kabel yang terpasang pada switch.


      15. kita bisa memberi nama pada slot yang ditempati oleh kabel yang terhubung pada komputer dan switch. 



III.       Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kita menggunakan jaringan komputer yang menghubungkan komputer dengan switch asisco menggunakan kabel straigh. Sebelum kita menggunakan switch atau melakukan pengoperasiaan pastikan switch telah direset agar switch mengset IP sendiri dan komputer kita set IP dengan IP otomatis. 

IV.        Referensi
Jati Waloeya,Yohan. 2012.computer networking.Yogyakarta:PT Andi.Hal 69-73
Irawan,Budi.2005.Jaringan Komputer. Yogyakarta:Graha Ilmu.Hal 92-94





Subnet mask dan subnetting

Subnet mask dan subnetting

I.             Teori Dasar
Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit (biary digit atau bilangan duaan) angka biner yang dibagi dalam 4 oket (byte) terdiri dari 8 bit. Setiap bit mempresentasikan bilangan desimal mulai dari 0 sampai 255. Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama.
Subnet mask adalah isitilah Teknlogi Informasi dalam bahasa inggris yang mengacu kepada angka biner 32-bit yang digunakan untuk membedakan Net ID dengan Host ID,  Menunjukan letak suatu host apakah berada di jaringan lokal (private) atau di jaringan public (public).
Subnetting adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.
Dua alasan utama melakukan subnetting, yaitu :
1.     Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2.     Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil-bahkanlebihkecil - dari Class C address.
Subnets Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda- beda. Di network yang ke dua, empat bit pertama host ID digunakan untuk memisahkan network ke dalam dua bagian kecil network - diidentifikasikan dengan subnet 16 dan 32. Bagi dunia luar (di sisi luar router), kedua network ini tetap akan tampak seperti sebuah network dengan IP 144.28.0.0.


Berikut ini adalah  cara-cara dan contoh soal tentang  bagaimana cara menghitung subnetting,yaitu :
     1.     Subnetting kelas C
Network address 192.168.1.0/26
Analisis : 192.168.1.0 berarti kelas ,dengan subnetmask /26 berarti : 11111111.11111111.11111111.110000000(255.255.255.192).
      ·         Jumlah Subnet : 2x ,x adalah banyaknya binary 1 pada octet terakhir subnet mask(2 oktet terakhir untuk kelas B dan 3 octet untuk kelas A) sehingga jumlah subnet adalah 22=4.
      ·         Jumlah Host per subnet=2y-2, saat y adalah kebalikan dari x,yaitu banyaknya binary 0 pada octet terakhir subnet sehingga jumlah host per subnet adalah 26-2=62 host.
·         Blok Subnet=256-192(nilai octet terakhir subnetmask)=64.subnet berikkutnya adalah 64+64=128,dn 128+64=192 sehingga subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192.
·         Buatlah tabel host dan subnet valid dengan catatan : host pertama adalah 1 angka subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum angka berikutnya. Tabel perhitungan IP kelas C.
Subnet
192.168.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

    2.     Subnetting Kelas B
Untuk subnetting, ada 2 contoh penting yang ada yang harus ana mengerti,yaitu :
Contoh 1: network address 172.16.0.0/18
Analisa : 172.16.0.0 berarti kelas B,dengan subnetmask/18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.191.0)
Perhitungan :
·         Jumlah subnet=2,saat x adalah banyaknya binary 1 pada 2 octet terakhir sehinggv jumlah subnet adalah  22=4.
·         Jumlah host per subnet=2y-2,saat y adalah kebalikan dari x,yaitu banyaknya binary 0 pada 2 octet terakhir sehingga jumlah host per subnet adalah 214-2=16.382 host.
·         Blok Subnet=256-192=64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128 dan 128+64=192 sehingga subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192.
·         Alamat host dan broadcast yang valid ? tabel perhitungan IP kelas B
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16.255.255
Contoh 2 : network address 172.16.0.0/25
Analisis : 172.16.0.0 berarti kelas B ,dengan subnet mask/25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000(255.255.255.128).
Perhitungan :
·         Jumlah Subnet :29=512 subnet
·         Jumlah host per subnet : 27-2=126 host.
·         Blok subnet=256-128=128. Jadi lengkapnya adalah(0,128)
·         Tabel perhitungan IP kelas B
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
***
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.1.129
172.16.1.1
***
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
***
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
***
172.16.255.255

   3.     Subnetting IP kelas A
Sesungguhnya,semua konsepnya sama saja. Perbedaanya adalah di octet anda mainkan blok sub. Jika kelas C berada di octet ke 4(terakhir),lalu kelas B berada di octet ke 3 dan ke 4 (2 octet terakhir) maka kelas A berada di octet ke 2,3 dan 4 (3 octet terakhir),misal pada contoh soal untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisis :10.0.0.0 berarti kelas A,dengan subnetmask atau prefik 16 (/16) berarti 11111111.11111111.00000000.00000000(255.255.0.0).
Penghitungan :
·         Jumlah subnet : 28=256 subnet
·         Jumlah host per subnet :216-2=65.534 host
·         Blok subnet=256-255=1 sehingga subnet lengkapnya 0,1,2 dan seterusnya.
·         Tabel perhitungan IP kelas a
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
***
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
***
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
***
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
***
10.254.255.255
10.255.255.255

II.            Analisa

Subnetting adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.
Pada praktikum kali ini kita menghitung subnet mask pada kelas c, kita akan menghitung subnetmask, jumlah subnet, jumlah maxsimal hasil tiap subnet dan bloc subnet. 
Contoh :
IP address : 192.168.100.0             kelas C /27
Subnetmask : 11111111.11111111.11111111.11100000
255             255               255          224

Jumlah subnet = 2x
                = 23
          = 8
     Jumlah maxsimal hasil tiap subnet   = 2y-2
                                         = 25-2
                                         = 30


Maka table subnet sebagai berikut :

No
Net addresss
IP awal
IP akhir
Broadcast
1
192.168.100.0
192.168.100.1
192.168.100.30
192.168.100.31
2
192.168.100.32
192.168.100.33
192.168.100.62
192.168.100.63
3
192.168.100.64
192.168.100.65
192.168.100.94
192.168.100.95
4
192.168.100.96
192.168.100.97
192.168.100.126
192.168.100.127
5
192.168.100.128
192.168.100.129
192.168.100.158
192.168.100.159
6
192.168.100.160
192.168.100.161
192.168.100.190
192.168.100.191
7
192.168.100.192
192.168.100.193
192.168.100.222
192.168.100.223
8
192.168.100.224
192.168.100.225
192.168.100.254
192.168.100.255


III.          Kesimpulan

Pada Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Subnetting adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan. Subnet mask terdiri dari 32 bit yang mana terbagi dalam 4 segmen, subnet mask merupakan angka yang membedakan network dengan host, Class full adalah kelas yang memakai subnet mask default, Pada kelas c subnet mask default nya adalah 255.255.255.0, Pada kelas b subnet mask default nya adalah 255.255.0.0, Pada kelas a subnet mask default nya adalah 255.0.0.0 dan Class flash adalah IP yang subnet mask nya dapat ditentukan sendiri.

IV.          Referensi

Jati Waloeya,Yohan. 2012.computer networking.Yogyakarta:PT Andi.Hal 69-73
Irawan,Budi.2005.Jaringan Komputer. Yogyakarta:Graha Ilmu.Hal 92-94